Thursday, February 17, 2011

Jendela Rasa

Jalur kata
dari rentas bicara
tentang semalam,
muncul, satu demi satu.

bilah nada
setajam runcing buluh,
menusuk, jauh ke lubuk hati
bisanya, dalam ke perdu rasa.

Raung tak dapat diukur
mengelepar tak dapat direda
saat luka ternganga,
bersatu darah dan airmata.


7 comments:

Anonymous said...

mcm mood terluka jer?;D

Fakrul said...

jendela rasa lama, noktah lewat 2009 :)

Anonymous said...

takpe..jendela lain mungkin membuka tabir hikmah yg menjanjikan kebaikan...sambungkan dgn jalan penceritaan di musim baru awal 2011..:)


don be upset!La Tahzan...

Sayidah Mu'izzah said...

Melawat Fakrul Fadzin. =)

Fakrul said...

Hanim: Thanks dik

Eja: Terima kasih melawat blog yang tak seberapa ni :)

kedai buku perintis said...

blog yg baik.

Fakrul said...

Thanks tuan kedai :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...